I Love Him

Rabu, 27 November 2013

P
ada hakikatnya setiap penelitian kuantitatif dalam ilmu-ilmu social menerapkan filosofi yang disebut deducato hipothetico verifikatif artinya, masalah penelitian dipecahkan dengan bantuan cara berfikir dedukatif melalui pengajuan hipotesis yang dudekusai oleh teori-teori yang bersifat universal dan umum, sehingga kesimpulan bentuk hipotesis iniliah yang akan diversifikasi secara empiris melalui cara berpikir induktif dengan bantuan statistika inferensial.

J

adi, hipotesis yang diajukan peneliti, setelah membaca teori-teori yang relevan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan. Oleh karena itu, penggunaan kata Tanya dalam perumusan masalah harus juga diperhatikan dengan mempertimbangkan jawaban yang logis dalam hipotesis, sehingga tidak mungkin perumusan masalah ilmiah adalah kata Tanya seperti  “ sejauh manakah” atau “seberapa besarkah,”  karena jawabannya sejauh itu atau sebesar itu.
Antioksidan dan Radikal Bebas
&&&&ppp&&&
A

ntioksidan adalah senyawa yang mencegah proses oksidasi oleh radikal bebas radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang bermuatan posistif atau negative.  Dimana sifat dari atom atau molekul yang bermuatan tadi sangat reaktif dan tidak  stabil, karena akan berusaha menetralisir dirinya dengan cara menarik electron dari molekul atau atom yang ada di dekatnya, sehingga terjadi reaksi berantai.

                     Sifat dari radikal bebas tadi akan merusak sel-sel bahkan sampai ke inti sel yang bisa menyebabkan terjadinya mutasi gen sehingga menyebabkan timbulnya kanker.

Antioksidan Dapat Berupa  : Vitamin, Mineral atau Enzim.
Sumber Radikal Bebas
                1.Metabolisme tubuh kita sendiri.
                2. Pencemaran udara.
                3. Bahan kimia dari makanan dan air.
                4. Alkohol.
                5. Rokok.
                6. Radiasi ultra violet.
                7.Obat-obatan.
                8.Stress.
Kerusakan akibat radikal bebas
N  Penuaan yang cepat
N  Penyakit Jantung.
N  Sistem kekebalan tubuh menurun.
N  Katarak.
N  Rematik.
N  Kanker.

N  Kencing manis / diabetes.

Pendidikan sebagai Investasi Jangka Panjang
    Profesor Toshiko kinosita mengemukakan bahwa sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan  insdustri dan ekonomi. Penyebabnyakarena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting.  Tidak ditempatkannya pendidikan sebagai prioritas terpenting karena masyarakat Indonesia, Mulai Dari yang awam hingga poliyisi dan pejabat pemerintah, Hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang.

    PENDAPAT GURU BESAR UNIVERSITAS WASEDA  JEPANG TERSEBUT SANGAT MENARIK UNTUK DIKAJI MENGINGAT SAAT INI PEMERINTAH INDONESIA MULAI MELIRIK PENDIDIKAN SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG, SETELAH SELAMA INI PENDIDIKAN TERABAIKAN. Salah satu indikatornya adalah telah disetujuinya oleh MPR untuk memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN atau APBD. Langkah ini merupakan awal kesadaran pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

     Setidaknya alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

                Alasannya adalah  , Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu drai lima fungsi teknis-ekonomis balik pada tarana individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi.  MISALNYA PENDIDIKAN DAPAT MEMBANTU SISWA UNTUK MENDAPATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN UNTUK HIDUP                                                                                           DAN BERKOMPETISI DALAM  EKONOMI YANG KOMPETITIF.